O2SN adalah suatu kegiatan yang bersifat kompetisi di bidang olahraga antara siswa SMP dalam lingkup wilayah atau tingkat lomba tertentu.
Sasaran Siswa SMP negeri dan swasta termasuk SMP Terbuka dan SD – SMP Satu Atap dengan hasil yang diharapkan antara lain :
Sasaran Siswa SMP negeri dan swasta termasuk SMP Terbuka dan SD – SMP Satu Atap dengan hasil yang diharapkan antara lain :
1. Adanya peningkatan kondisi kesehatan jasmani siswa di sekolah sehingga dapat menunjang peningkatan kualitas akademis
2. Terpilihnya siswa terbaik dalam bidang olahraga, sebagai bibit unggul atlet pada tingkat wilayah tertentu.
3. Terjalinnya kesatuan dan persatuan antara siswa seluruh Indonesia melalui O2SN
Tujuan :
1. Meningkatkan kecintaan dan apresiasi terhadap bidang olahraga
2. Meningkatkan kecakapan kolaboratif dan kooperatif
3. Meningkatkan kesehatan jasmani
4. Meningkatkan mutu akademis
5. Menciptakan kondisi kompetitif secara sehat
6. Melatih sportivitas dan tanggung jawab
7. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga
8. Meningkatkan pesatuan dan kesatuan antara siswa seluruh Indonesia
Pemerintah sebagai pengelola dan penyelenggara pendidikan telah berupaya keras dalam melaksanakan program-program peningkatan mutu pendidikan. Ujung tombak dari peningkatan mutu pendidikan adalah kegiatan proses pembelajaran di kelas.
Proses pembelajaran akan lebih efektif apabila ditunjang dengan kondisi kesehatan dan daya kreativitas siswa yang baik. Peningkatan kondisi kesehatan dapat ditunjang melalui beberapa kegiatan antara lain, melalui bidang olahraga.
Kegiatan yang lebih mengarah pada proses pembelajaran telah dilaksanakan di sekolah-sekolah melalui program-program yang telah tertuang pada kurikulum mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Untuk menyemarakkan, memotivasi dan memberdayakan sekolah perlu didukung suatu wadah yang menampung kegiatan tersebut dalam bentuk pertandingan.
Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) merupakan kelanjutan dari kegiatan pertandingan yang sudah dikenal dan merupakan salah satu kegiatan yang sering dilaksanakan oleh sekolah. Kegiatan ini merupakan suatu wahana bagi siswa untuk mengimplementasikan hasil kegiatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kesehatan jasmani, dan daya kreativitas.
Untuk itu dipandang perlu Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memprogramkan kegiatan O2SN yang diselenggarakan secara berjenjang dari sekolah hingga tingkat nasional. (sumber : http://dikdas.kemdikbud.go.id )
Untuk itu dipandang perlu Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memprogramkan kegiatan O2SN yang diselenggarakan secara berjenjang dari sekolah hingga tingkat nasional.
Peserta O2SN tahun 2016 SMPN 6 SATAP Paguyaman Pantai
Ismail Abdullah (Peserta O2SN tahun 2016 cabang catur)
Riski Y. Aminu (Peserta O2SN tahun 2016 cabang tenis meja)
Ocan Tahir (paling kanan) Cabang Atletik Puteri
Enci Rahman (Peserta O2SN 2016 Cabang Atletik Puteri)
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam
kerangka penguatan karakter menuju pendidikan yang lebih baik. Kurikulum 2006
atau dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan secara komprehensif, integratif,
dinamis, akomodatif, dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa yang
akan datang. Kurikulum 2006 didesain berdasarkan budaya dan karakter bangsa,
berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum 2006
diyakini mampu mendorong terwujudnya manusia Indonesia yang bermartabat,
beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi berbagai
tantangan yang muncul di masa depan.
Sebagai kurikulum yang
disempurnakan, Kurikulum 2006 niscaya belum dipahami oleh masyarakat luas,
termasuk oleh guru sekolah dasar/sekolah menengah pertama/sekolah menengah
atas/sekolah menengah kejuruan (SD/SMP/SMA/SMK). Kurikulum tersebut juga telah
dilengkapi dengan berbagai perangkat pendukung pembelajaran, seperti rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, sistem penilaian dan sejenisnya yang dikembangkan
oleh setiap satuan pendidikan. Namun, dengan adanya hal tersebut pelaku
pendidikan tidak menutup diri untuk terus belajar dan mengikuti bimbingan teknis
(bimtek) dalam mengimplementasikan Kurikulum tersebut, khususnya untuk guru dan
kepala SD/SMP/SMA/SMK di tanah air. Berdasarkan uraian di atas, maka SMP Negeri
6 SATAP Paguyaman Pantai menyusun Kurikulum ini sebagai landasan dan pedoman
Pelaku Pendidikan di Lingkungan sekolah baik Kepala Sekolah, Guru, TU maupun
peserta didik.
SMP Negeri 6 Paguyaman Pantai
masih tetap menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, walaupun kini
pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru sebagai bentuk penyempurnaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yakni Kurikulum 2013. Mengingat kelayakan
dan kemampuan tenaga pendidik di SMP Negeri 6 Paguyaman Pantai masih terbatas
dan belum memenuhi standar akademik secara menyeluruh serta jumlah peserta
didik masih tergolong sedikit maka uji coba kurikulum baru (kurikulum 2013)
terhadap satuan pendidikan diseluruh Indonesia belum seluruhnya diterapkan di
sekolah masing-masing. Oleh karena itu, maka SMP Negeri 6 Paguyaman Pantai
masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam melaksanakan
Proses Belajar Mengajar.
Dengan kurikulum yang telah
disusun ini diharapkan seluruh warga sekolah mampu mengimplementasikan
pembelajaran dengan aktif, inovatif, efektif, menyenangkan guna melahirkan
output yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi di
lingkungan masyarakat dan sebagai modal menyongsong masa depan yang lebih baik
serta memiliki mental dan siap melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Ujian Praktek Kelas IX TP. 2015/2016
Ujian Praktek kelas IX SMP Negeri 6 Satap Paguyaman Pantai tahun pelajaran 2016/2017 ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2016 di ruang kelas IX. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia dan Seni Budaya. Mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diujikan adalah membaca puisi. Aspek dinilai dari pembacaan puisi ini adalah intonasi suara, penjiwaan dan pakaian yang digunakan. Sedangkan mata pelajaran Seni Budaya, materi yang diujikan adalah menyanyi. Setiap siswa menyanyikan dua lagu yaitu, lagu wajib dan pilihan. Aspek yang dinilai dari ujian praktek menyanyi ini adalah penguasaan lagu, penguasaan panggung, intonasi suara dan pakaian.
Ujian praktek ini diharapkan mampu meningkatkan aspek psikomotorik dan kreatifitas siswa. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa dalam ujian praktek ini menjadi tolok ukur penilaian praktek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Seni Budaya.
1.
Visi
“Mewujudkan
Siswa Yang Religius, Berkarakter, dan Berwawasan Lingkungan”
Indikator
Visi :
1. Memiliki Nilai-nilai Karakter dalam Bermasyarakat.
2. Menanamkan Nilai-nilai keagamaan dalam praktek kehidupan sehari-hari.
3. Berprestasi dalam bidang Olahraga dan Seni.
4. Memiliki kepedulian dan kesadaran dalam ikut serta menghijaukan lingkungan
Sekolah.
2.
Misi
1. Melaksanakan Pembelajaran PAKEM dan Kontekstual
2. Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Kemandirian
3. Mewujudkan Peserta Didik yang Terampil dan Kreatif
4. Mengaktualisasikan Nilai-nilai Norma dan Keagamaan dalam semu Sendi
Kehidupan
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang indah, asri dan kondusif.